Kejaksaan Tangkap Advokat DPO Terpidana Kasus Penggelapan Rp 5,73 Miliar di Capital Building

Terpidana kasus penggelapan Rp 5,73 miliar, Sri Falmen Siregar (38) yang masuk DPO akhirnya berhasil ditangkap. (Foto: Istimewa)

MEDAN (ISTIMEWADAILY) – Tim Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan berhasil menangkap terpidana kasus penggelapan Rp 5,73 miliar.


Terpidana diamankan bernama Sri Falmen Siregar (38) yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena mengabaikan panggilan dari Kejari Medan untuk dieksekusi sesuai putusan Mahkamah Agung (MA) RI Nomor: 1016 K/PID/2023, tanggal 28 Agustus 2023.


“Tim Tabur dari Kejati Sumut bersama Kejari Medan menangkap terpidana Sri Falmen Siregar pada Selasa (9/7/2024) malam, di parkir Basement Capital Building, Jalan Putri Hijau, Kota Medan,” kata Koordinator Bidang Intelijen Kejati Sumut Yos Tarigan SH MH Rabu (10/7/2024).


Penangkapan itu dilakukan menindaklanjuti putusan MA yang menyatakan terpidana terbukti melakukan penipuan terhadap korban Alex Purwanto selaku Direktur PT Cinta Raja sebesar Rp 5,73 miliar.


“MA mengabulkan permohonan kasasi jaksa penuntut jmum (JPU) Kejari Medan dan menjatuhkan hukuman kepada Sri Falmen Siregar dengan pidana selama 3 tahun penjara,” ujar Yos. 


Sebelumnya, kata Yos, JPU Kejari Medan menuntut Sri Falmen Siregar dengan pidana selama 4 tahun penjara, karena dinilai terbukti bersalah melakukan tindak pidana penggelapan.


Namun, majelis hakim PN Medan menjatuhkan hukuman 3 tahun penjara kepada Sri Falmen Siregar. Majelis hakim menilai perbuatan terdakwa terbukti bersalah melakukan penipuan Rp 5,73 miliar terhadap korban Alex Purwanto.


Terpidana kemudian menyatakan banding. Di tingkat Pengadilan Tinggi (PT) Medan, terpidana dinilai terbukti melakukan perbuatan tersebut, namun bukan pidana melainkan perbuatan perdata dan dijatuhi vonis lepas.


“Menanggapi vonis lepas itu, JPU Kejari Medan menempuh upaya hukum kasasi dan MA mengabulkan permohonan kasasi tersebut,” kata dia.


Dalam putusan itu, lanjut Yos, MA menganulir vonis lepas Sri Falmen Siregar yang diberikan PT Medan dan memperkuat putusan 3 tahun yang sebelumnya dijatuhi pengadilan tingkat pertama. 


“Saat ini, terpidana telah ditahan di Rutan Tanjung Gusta Medan untuk menjalani hukuman berdasarkan putusan MA,” pungkas Yos. 


Diketahui, kasus ini bermula pada 2022, korban Alex Purwanto selaku Direktur PT Cinta Raja berkenalan dengan terdakwa Sri Falmen. 


Terdakwa mengaku dapat mengerjakan Legal Audit dan mengaudit karyawan (audit ketenagakerjaan) dalam rangka menunjang kinerja dan efektivitas usaha. 


Kemudian korban dan terdakwa sepakat membuat perjanjian kerjasama. Namun, beberapa bulan berjalan semua perkataan terdakwa tidak sesuai dengan kenyataannya. 


Sehingga korban merasa keberatan dan mengalami kerugian lebih kurang sebesar Rp 5,73 miliar, dan membuat laporan ke Polrestabes Medan guna diproses lebih lanjut. (riz



Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler